Adonan Ultah

Jujur ulang tahunku bukan hari ini, tapi tanggal 30 Mei sekitar satu bulan lagi. Jadi jangan ada tuduhan bahwa aku membuat postingan ini agar ulang tahunku dirayakan. (Kalau mau ya boleh, tanpa paksaan)

Tak sengaja aku melihat gerombolan cewek muda yang ada di GOR Jayabaya. Mereka masih pakai baju seragam khas anak SMA. Beberapa membawa tepung, yang lain membawa telur, dan ada juga yang membawa air. Langsung ku tebak mereka akan mengadakan demo memasak kue.

Tapi aku salah, bahan-bahan kue itu ternyata diadonkan ke wajah 1 temannya. mereka seperti belajar membuat roti, tapi pakai wajah temannya sebagai loyang. Mereka berteriak-teriak sambil berkata “selamat ulang tahun yo, iki rasakno endokku”. Hatiku langsung mak deg mak tratap, bukan karena endoknya, tapi eman lihat bahan kue segitu banyaknya dihamparkan di wajah cewek cantik.

Melihat kejadian ini, analisa sederhanaku muncul. Perayaan ulang tahun yang sedemikian rupa mungkin karena manusia sudah tidak mau berproses. Jika mereka mau berproses sedikit saja, bahan-bahan tersebut akan menjadi kue yang lumayan enak dan bisa dimakan.

Aku lebih suka ulang tahunku didoakan yang baik-baik. Walaupun hanya berupa tulisan atau ucapan langsung, itu lebih baik daripada pemberian tapi menyakitkan. Mbok yao yang ikhlas kalau mau memberi. Kalau memberi dengan bahan entahan dan dilemparkan ke wajah, apa ya sopan? Coba kalau Allah ikutan kesel lalu mencoba memberi rizkinya dengan cara dilemparkan dari langit, lak yo ajur mumur.

Yang perlu kita pahami. Ulang tahun adalah bertambahnya umur kita dan berkurangnya jatah nafas. Jangan siksa temanmu saat mereka ulang tahun. Kalau saat itu juga jatah nafasnya habis, kamu bisa dipenjara. Maka dari itu, dari pada menyiksa teman pakai adonan kue, mending buatkan kue untuk dia. Meskipun nantinya mati karena kue buatanmu, setidaknya kamu sudah berbuat baik untuknya.