Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2016

Prof. Rhenald Kasali Mampir ke Kediri

Gambar
Kali ini aku ingin membahas tentang tokoh nasional dan tokoh akademisi Indonesia. Beliau adalah Prof. Rhenald Kasali. Beliau merupakan guru besar di bidang ilmu manejemen di Fakultas ekonomi Universitas Indonesia. Sekitar bulan Agustus 2016, beliau menjadi pembicara untuk launching Harmoni Kediri, program unggulan Kota Kediri. Beliau menjadi pembicara menyoal tentang branding kota, bagaimana memunculkan marwah brand suatu kota.  Saat itu aku belum mengenal betul tentang tokoh tersebut. Yang aku dengar hanya tentang rumah perubahan yang beliau motori. Saat siang hari kala itu aku di sms teman seangkatanku waktu SMK. Dia mengutarakan ambisinya untuk bertemu dengan Prof. Rhenald. Langsung saja aku menyetujuinya, cepat-cepat aku berangkat ke tempat yang dia janjikan untuk berkumpul. Jam 4 kami sudah stand by di hotel tempat Prof. Rhenald menginap. Temanku bilang jam setengah lima kita dijanjikan untuk bertemu. Aku membatin saat itu, “apakah mungkin tokoh nasional seker

Sajak Biasa Saja

Jika kau tak mau menemui ku, maka akan ku antarkan diriku padamu Dengan segenap keikhlasan yang ku padu Kita sama-sama tak tahu siapa yang benar Jikapun tau, itu hanya pendapat egomu yang selalu benar Kebenaran yang selalu bersolek kebenaran Hingga tak dapat terbantahkan kebenaran itu Selayaknya perkataan ibundaku Yang tak akan kuanggap salah walaupun salah Yang akan kuanggap benar walaupun benar Kebenaran hakiki adalah membahagiakan ibundaku Walaupun bahagianya mempersalahkan egoku Sehingga ego ibukulah yang paling benar. Ego sebenarnya dapat dibelok-belokkan demi kebaikan. Dan kebaikan yang paling besar adalah kebahagiaan ibundaku. Aku berkata demikian bukan karena menuhankannya. Tapi berusaha menghambakan diri kepadanya yang mewakili Tuhanku. Bukankah ibu adalah wakil Tuhan di dunia ini. Ketika seorang anak dengan mantab mengatakan “ah” pada ibu, maka sebenarnya dia bagaikan makhluk yang menentang firman-firman Tuhan yang agung. Walaupun tak kupungkir